Sabtu, 26 Februari 2011 | By: ndhaazzach

Ada Ice Cream dari susu payudara asli...!

Satu restoran di London menjual es krim susu payudara asli. Susu yang dipakai dalam es krim ini asli dari susu ASI atau susu payudara.

Es krim ini biasa disebut Baby Gaga dan harganya sekitar $ 23,30. Sekitar 890 ml susu payudara bisa untuk membuat 50 porsi.

Sekarang perusahaan ini mencari lebih banyak perempuan untuk memberikan ASI - dan menyediakan $ 24 untuk setiap 10 ons ASI (300 ml) diekstraksi dengan menggunakan pompa payudara.

Saya tidak berpikir saya akan pernah membelinya. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda ingin mencoba es krim tersebut?

Ini bosnya , Matt O'Connor, 44 tahun, dan pelayan berpakaian ala Lady Gaga.


Nah, sebagian susunya diambil dari susu wanita ini. Namanya Victoria Hiley, 25 tahun. Payudaranya menghasilkan 30 ons ASI cukup untuk 50 porsi es krim. weleh-weleh..



Resepnya dengan memadukan ASI dengan pod vanili Madagaskar dan perasan air jeruk lemon, yang kemudian dituangkan ke es krim.

Seorang pelayan berkostum Bayi gaga melayani es krim dalam gelas martini diisi dengan campuran es krim ASI. Nitrogen cair kemudian dituangkan ke dalam gelas melalui jarum suntik dan sebuah roti panggang Ice cream ini disajikan dengan wiski atau koktail lain berdasarkan permintaan.







http://www.dailymail.co.uk/news/article-1360225/Baby-Gaga-Breast-milk-ice-cream-sold-London-restaurant-Icecreamists.html
Kamis, 24 Februari 2011 | By: ndhaazzach

Alasan mengapa stadion sepakbola di inggris tidak menggunakan pagar pembatas

Selain dikenal dengan Kick And Rush nya, Liga Inggris dikenal dengan kualitas lapangan nomor wahid. Dan satu lagi, stadion - stadion di Inggris ternyata nggak punya pagar pembatas antara tribun penonton dengan lapangan. Dan yang lebih hebatnya lagi, jarak bangku penonton dengan lapangan gak lebih dari 5 meter. Kenapa bisa begitu?

Ternyata hal tersebut diberlakukan bukan karena penonton Liga Inggris pada baik dan tertib, tapi karena penonton pada bengal dan brutal. Lhooo..kok bisa? Penonton nya brutal kok ga dikasih pagar pembatas? Ini dia sejarahnya dan alasannya . . .


Anda pasti sudah tahu dengan kerusuhan yang dilakukan supporter Liverpool di Belgia sewaktu final Liga Champions lawan Juventus. Kerusuhan yang terjadi 29 Mei 1985 yang kemudian dikenal dengan Tragedi Heysel ini memakan korban jiwa 39 orang.

Tragedi tersebut berdampak besar bagi sepakbola Eropa. Ada kesalahan tentu ada sanksi. Soal kerusuhan dan pelanggaran, Eropa paling tegas. UEFA akhirnya melarang Liverpool main di Eropa selama 5 tahun. Dan uniknya, FA (Konfederasi Sepakbola Inggris) malah ikut - ikutan nambahin hukuman.

Dan yang lebih unik, bukan cuma Liverpool, tapi semua klub Inggris nggak boleh main di luar Inggris selama 5 tahun! Dan yang paling unik, ternyata gak ada protes dari klub-klub yang kena sanksi.

“Lho Liverpool yang salah, kok gue kena getahnya?” mungkin begitu celoteh klub-klub Inggris tersebut. Semua pasrah. Ulah fans Liverpool saat itu yang mabuk berat dan berkategori hooligans benar-benar menampar muka sepakbola Inggris. Namun begitu semua klub sepakat introspeksi.

Hukuman FA nggak berhenti di situ. Ada banyak perubahan parameter keamanan lainnya. Yang paling mencolok adalah menghilangkan pagar pembatas tribun penonton dan lapangan serta nggak boleh lagi ada tribun kelas berdiri (tanpa kursi) di seantero Inggris. Di Eropa, cuma Inggris yang nggak menjual tiket tanpa kursi.

FA sempat dikecam oleh publik sepakbola Inggris, bahkan Eropa. Jelas banyak yang sewot karena tiket berdiri harganya murah meriah. Dan hal yang dianggap paling gila adalah menghilangkan pagar pembatas. Ada pagar aja rusuh, apalagi ompong melompong?

Tapi buat FA, kelas suporter berdiri justru pusatnya biang kerok. Jadi, sekarang ini semua stadion di Inggris tanpa pagar dan tidak menjual tiket bernomor kursi. FA memang organisasi berpengalaman. Ide mereka ternyata berhasil.

Hilangnya pagar pembatas justru membuat dewasa suporter Inggris. Karena FA juga mencatat identitas penonton yang masuk stadion. Sekali bikin rusuh, si suporter bakal di-banned masuk stadion di seluruh Inggris untuk beberapa tahun, bahkan selamanya. Di dalam stadion juga nggak boleh terlihat pasukan polisi alias harus menyamar.


Dengan aturan tersebut, bukan berarti sepakbola Liga Inggris 100% aman. Penggemar Setan Merah pasti tidak akan lupa dengan “tendangan kung fu” Eric Cantona kepada suporter Crystal Palace di pinggir lapangan.

Atau The Kop masih ingat dengan insiden masuknya balon ke lapangan yang dilemparkan seorang remaja yang akhirnya membuat liverpool kalah dari Sunderland.


Terlepas dari hal itu, rasanya kita wajib mengacungkan 2 jempol untuk keberanian FA dan sikap dewasa para suporter Liga Inggris yang dulu sering bikin orang resah, sekarang justru relatif lebih santun. Kalau misalkan hal serupa diterapkan di Liga Indonesia, apa yang kira-kira bakalan terjadi ya?





Inilah alat untuk membuat hidung lebih mancung!!

Wah,.... kabar baik bagi anda yang punya hidung mancung ke dalam, karena ada cara yang lebih murah dibandingkan harus melakukan operasi plastik.



Beauty Lift High Nose adalah sebuah alat yang katanya bisa membuat hidung anda menjadi mancung dengan bantuan tambahan berupa alat getar (vibrator) di dalamnya.
Tidak ada keterangan seberapa mancung hidung anda tetapi dengan harga US$ 83 (sekitar Rp. 800.000) sepertinya layak dicoba karena pastinya lebih murah dibandingkan operasi plastik.